Rabu, 17 Agustus 2016

BIDANG OLAHRAGA DI PRAJA MANGKUNEGARAN MASA MANGKUNEGARA VII (1916 – 1944)

            Pembangunan bidang olahraga di Pura Mangkunegaran mulai diperhatikan pada masa Mangkunagoro ViI. Karena kesenian merupakan warisan dari pendahulu mereka maka Raja – Raja Mangkunegaran melestarikan olahraga tersebut dan mengalami masa keemasan pada masa pemerintahan Mangkunagoro VII. Olahraga dirasa sangat penting oleh sebab itu dibangun berbagai tempat-tempat untuk berolahraga. Organisasi yang berdiri di wilayah Mangkunegara diantaranya adalah :
·         SVMN
Sport Vereninging Mangkoe-Nagaran (Perkumpulan Olahraga Mangkunegaran) didirikan tanggal 7 Juni 1936 untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Tujuan didirikannya SVMN adalah untuk memperkenalkan olahraga melalui penyelenggaraan kompetisi dan lomba-lomba yang menyenangkan. Selain itu yang lebih penting lagi adalah untuk memperkuat kebersamaan diantara anggota SVMN.
·         Indonesische Sportfederatie (ISI)
Indonesische Sportfederatie yang didirikan pada tanggal tanggal 8 Oktober 1938, merupakan organisasi ikatan Sport Indonesia. Mangkunegara VII menjadi dewan pelindung organisasi yang diantaranya membawahi olahraga sepakbola, korfbal, dan tenis. Penyelenggara lomba-lomba yang dilaksanakan Indonesische Sportfederatie dilakukan di stadion Sriwedari.
·         PEROMA (Perkoempoelan Olahraga Mangkunegaran)
Perkumpulan PEROMA (Perkoempoelan Olahraga Mangkunegaran) adalah perkumpulan olahraga yang beranggotakan para abdidalem Narapraja dari beberapa golongan.
·         PERIKIS (Perikatan Korfbal Indonesia Surakarta)
PERIKIS (Perikatan Korfbal Indonesia Surakarta) adalah organisasi olahraga korfbal di Surakarta. Korfbal atau bola keranjang merupakan olahraga yang digemari pada masa itu. PERIKIS diketuai oleh Widodo, didampingi Padmosawego sebagai sekretaris dan Roekmini sebagai bendahara. PERIKIS sempat dua kali mengikuti turnamen di luar kota, yaitu di Semarang pada tanggal 9 – 10 Agustus 1942 dan di Jakarta pada tanggal 4 – 11 September 1942. Praja Mangkunegaran memberikan dukungan dengan cara membiayai ongkos perjalanan PERIKIS ke kedua kota tersebut. Di turnamen yang diselenggarakan di Jakarta, PERIKIS memetik hasil tiga kali seri dan sekali menang, dan menduduki posisi ketiga dari lima peserta.
·         DJAWA TAI IKU KAI
Djawa Tai Iku Kai didirkan pada tanggal 27 Oktober 1942. Djawa Tai Iku Kai merupakan organisasi yang didirikan oleh pemerintah Jepang dengan maksud melatih jasmani dan rohani diantara bangsa Nippon dan penduduk tanah Jawa umumnya. Cara tersebut bertujuan supaya dapat memberikan sumbangan kepada peperangan suci yang dianjurkan oleh Bala Tentara Dai Nippon yang maksudnya tidak lain untuk membangun Lingkungan Kemakmuran Bersama di Asia Timur Raya.
·         IPASS (Ikatan Pemuda Asia Sepakraga Soerakarta)
IPASS (Ikatan Pemuda Asia Sepakraga Soerakarta) berdiri tanggal 10 Januari 1943. Ikatan ini terdiri dari dua puluh perkumpulan sepakraga pemuda yang tidak bersepatu dan mempunyai anggota sedikitnya 1700 orang. IPASS diketuai oleh R. Soemarno.
            Untuk menunjang kegiatan olahraga, maka dibangunlah tempat-tempat olahraga yang tersebar di Surakarta. Stadion Sriwedari adalah tempat olahraga pertama kali di Surakarta pada tahun 1932, atas persetujuan dari Sri Susuhunan. Dikota-kota lain juga telah dibangun, tetapi hanya boleh digunakan oleh orang Belanda dan orang Indonesia tidak boleh menginjakan kakinya di rumput hijau. Di Manahan pada 1921 dibangun lapangan pacuan kuda yang luas. Sebelumnya Manahan dikenal sebagai tanah lapang tempat olah raga dan belajar memanah olah ketangkasan tradisional.
            Di Tawangmangu terdapat Sportpark, semacam komplek sarana olahraga, dimana pengunjung dapat memilih berbagai jenis olahraga seperti; berenang, sepakraga, bola basket, bola kranjang, badminton, tenis meja, tenis lapangan, dan berkuda. Pada tahun 1918 Atmoridono membangun Societeit Sasono Suko (SSS). Masyarakat awan menamakan gedung ini dengan “Kamar Bola” karena bangunan klasik yang bagian depannya dilengkapi dengan ornamen candi. Setiap malam, tempat ini selalu dipakai oleh orang-orang Belanda untuk bermain bola sodok atau billiard. Pada tahun 1921 Mangkunegara VII membangun Taman Balekambang sebagai tanda cinta Beliau kepada dua putrinya. Mangkunegara VII juga memerintahkan untuk membangun lapangan untuk digunakan sebagai tempat olahraga sepakraga/sepakbola. Pada bulan Desember 1935 tercatat ada 34 lapangan olahraga di seluruh wilayah Mangunegaran.
            Sejak Mangkunega VII berkuasa, jenis olahraga yang dipertandingkan sudah cukup banyak. Berikut ini adalah beberapa event olahraga yang diselenggarakan di Surakarta pada masa kepemimpinan Mangkunegara VII;
·         Pertandingan Sepakbola Memperebutkan Piala Bupati Selagiri
Event diselenggarakan di Selagiri pada taggal 15 Juli 1938, yang bertanding adalah kesebelasan Wonogiri melawan Baturetno dan dimenangkan oleh kesebelasan Wonogiri. Event ini diselenggarakan oleh Pangreh Sport Unie “Sarosa” Mangkunegaran dan disaksikan oleh Mangkunegara VII beserta istri dan para pejabat Praja Mangkunegaran.
·         Sportweek Olahraga Oktober 1938 (15 sampai 22 Oktober 1938)
Sportweek adalah olahraga yang pertama kali diadakan oleh ISI. Event ini mempertandingkan berbagai macam cabang olahraga. Selain dilombakan, ada juga cabang olahraga yang didemonstrasikan di sela-sela jadwal pertandingan seperti; tinju, pencak bermain keris, bermain pedang dan tameng, serta bermain tombak. Lomba-lomba Sportweek diselenggarakan di berbagai tempat di Surakarta.
·         Peringatan Ulang Tahun ke II Kochi Zimu Kyoku
Tai Iku Kai menyelenggarakan berbagai jenis perlombaan olahraga dalam rangka Ulang Tahun ke II Kochi Zimu Kyoku pada tanggal 19 Agustus 1944. Event ini diikuti oleh beberapa Ken Tai Iku Kai yang berada dibawah Surakarta Rengoo Tai Iku Kai. Mangkunegara VII memerintahkan kepada penduduk Mangkunegaran dan para abdi dalemnya terutama yang sedang menganggur supaya mengikuti pertandingan.
·         Horse Riding Day 2 Mei 1943
Horse Riding Day adalah event olahraga menunggang kuda yang diselenggarakan oleh Praja Mangkunegaran keliling kota yang diselenggarakan pada tanggal 2 Mei 1943. Pada awalnya peserta adalah anggota legiun Mangkunegara, namun lambat laum masyarakat yang mempunyai kuda diperbolehkan turut serta dalam acara ini dengan syarat menghubungi Mr. Widodo Sastrodiningratyang bertindak selaku ketua panitia terlebih dahulu.
·         Kejuaraan Umum dan Pelajar 25 Juni 1943
Pada tanggal 25 Juni 1943 Mangkunegaran mengadakan kejuaraan olahraga untuk umum dan pelajar yang diikuti penduduk Mangkunegaran dari berbagai wilayah. Tiap-tiap wilayah mengirimkan wakilnya untuk bertanding di kejuaraan ini. Untuk para pemenang perlombaan disediakan hadiah berupa “beker” (piala) dan medali.
            Mangkunegara VII adalah pemimpin yang berpikiran maju pada jamannya. Pembangunan bidang olahraga di Praja Mangkunegaran pada masa pemerintahan Mangkunegaran VII dilatarbelakangi oleh pengalaman ketika beliau berekolah di Belanda yang membentuk pola pemikirannya saat meilhat kemajuan di negara barat. Mangkunegara VII juga ingin rakyatnya menikmati kemajuan. Beliau bertekad memajukan kesenian, pendidikan, kesehatan, budaya, olahraga, dan mensejahterakan ekonomi rakyat ketika mulai naik tahta pada tahun 1916. Pembangunan olahraga sempat terhenti ketika Jepang masuk. Pemerintahan Jepang melarang pembangunan olahrag termasuk organisasi-organisasi masyarakat dan akhirnya membentuk perkumpulan olahraga yang bernama Tai Iku Kai. Pada masa Jepang olahraga yang berkembang berubah menjadi olahraga fisik karena Jepang membutuhkan tenaga dalam Perang Asia Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar