Senin, 05 Desember 2016

Profil Leopold von Ranke

Leopold von Ranke dilahirkan di Wieche, Saxon yaitu wilayah yang terletak di Jerman Timur pada tanggal 21 Desember 1795. Ranke dilahirkan dari keluarga penganut Lutheran yang taat. Ayahnya Gottlob Israel Ranke adalah seorang pengacara. Ranke lahir pada masa revolusi Perancis, ini berarti Ranke lahir pada zaman Romantik. Ranke mengawali studinya di Dondorf, lalu ia melanjutkan ke sebuah sekolah swasta yang cukup terkenal di Pforta (Gymnasium of Schulpforta). Pada tahun 1814 ia melanjutkan studinya di Universitas Leipzig mengambil bidang yang ia gemari yaitu, Teologi Lutheran dan ilmu-ilmu dari dunia klasik (Yunani-Romawi) dengan mengambil konsentrasi ilmu bahasa (Filologi), penterjemahan dan penguraian teks-teks lama. Sebagai mahasiswa, penulis favorit Ranke itu adalah Thucydides , Livy , Dionysius dari Halicarnassus , Johann Wolfgang von Goethe , Barthold Georg Niebuhr , Immanuel Kant , Johann Gottlieb Fichte , Friedrich Schelling , dan Friedrich Schlegel. Semasa mudanya ia banyak dipengaruhi oleh agama Kristen Protestan. Ranke banyak mempelajari tentang dunia. Menurutnya dunia telah diandaikan dengan karakter-karakter dan jejak-jejak yang mengarah kepada bentuk Tuhan. Walaupun demikian, Ranke tidak berkeinginan menjadi pastur. Ia lebih memilih untuk menjadi pengajar. Ia menganggap dirinya dilahirkan hanya untuk belajar dan mempelajari alam sekitar. Sehingga ia tertarik menjadi seorang pengajar. Ia pun menjadi sejarawan besar di Jerman sekaligus seorang pendidik.
Setelah lulus kuliah Ranke bekerja sebagai guru Romawi klasik Yunani di Gymnasium Friedrichs di Frankfurt an der Oder, selama tujuh tahun yaitu dari tahun 1818-1825 M. Selama bekerja disitu Ranke mulai mempertimbangkan untuk mencoba serius terlibat dalam studi sejarah, awalnya dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang usia klasik untuk menjadi guru yang lebih baik. Selanjutnya ia menjadi tertarik pada sejarah karena keinginannya untuk terlibat dalam bidang pengembangan sejarah yang lebih diprofesionalkan dan keinginannya untuk menemukan tangan Tuhan dalam kerja sejarah.
Pada tahun 1824 Ranke menciptakan buku pertamanya yang ditulisnya di Frankfurt, buku itu berjudul “Geschite der Romanischen und Germanischen Volker von 1494 bis 1514 (History of The Latin and Teutonic Nations from 1494 to 1514)”. Ranke menulis sejarah ini karena  ketidakpuasannya akan buku sejarah yang hanya memberikan sumber mentah tanpa ada kajian lebih mendalam terhadap sumber tersebut dan juga  ia melihat penulisan sejarah mengalami subjektifitas yang menonjol dalam penulisan sejarah pada zamannya. Sehingga karya ini pun diciptakan Ranke untuk mengritik sejarah di zamannya. Dalam  Geschite der Romanischen und Germanischen Volker von 1494 bis 1514 Ranke menuliskan tentang persatuan enam bangsa dibawah Kerajaan Crolingia melalui tiga periode besar Eropa, yaitu masa migrasi besar-besaran, masa perang salib, dan masa kolonisasi. Dalam penulisan bukunya yang pertama ini telah melambangkan sikap kritisnya terhadap sebuah karya sejarah. Dalam bukunya ini terdapat pandangan-pandangan yang dimuatnya dalam lampiran yang berjudul “Kritik Terhadap Sejarawan Modern” (Zur Kritik Neuever Geschichtsscheiber) yang secara keseluruhan merupakan analisis terhadap sumber-sumber sejarah dikajinya. Analisis itu menunjukkan bahwa sumber-sumber sejarah, seperti teks-teks lama harus dikaji dengan kritik sumber sebelum di terima dan di gunakan sebagai sumber sejarah. Dengan mempelajari sumber-sumber sejarah serta mengujinya menggunakan verifikasi sumber ( kritik ekstern maupun kritik Intern), maka sejarawan akan dapat menentukan keaslian suatu sumber sejarah. Dalam menulis buku ini Ranke tidak hanya menggunakan fakta mentah tetapi ia juga mengunakan tulisan – tulisan yang bersifat pribadi seperti buku harian, surat - surat pribadi, dokumen pemerintah, berita-berita diplomatik dan lain- lain. Karena kekritisannya ini Ranke mendapat julukan “Bapak Sejarah Kritis Modern”
Setelah keberhasilannya dengan karya pertamanya Menteri Pendidikan Kerajaan Prussia saat itu, Karl Albert Kamptz, memberikan sebuah jabatan di Universitas Berlin untuk Ranke. Jabatan ini memberinya keleluasaan dalam pengembangan studi sejarah klasik dan metode penulisan sejarah modern yang dipakainya. Tetapi, di Universitas Berlin, Ranke terlibat perselisihan intelektual antara pendukung dari profesor hukum Friedrich Carl von Savigny dan pendukung dari filsuf Georg Wilhelm Friedrich Hegel. Sebuah pertentangan intelektual mengenai perspektif sejarah, dimana Savigny menekankan bahwa sejarah terbagi menjadi beberapa jenis pengalaman individu (beberapa jenis periode), sementara Hegel menganggap bahwa sejarah adalah kisah yang universal (satu jenis periode). Dalam hal ini Ranke mendukung ide Savigny dan mengkritisi para Hegelian (pengikut Hegel).
Pada tahun 1831 atas perintah dari pemerintah Prusia, Ranke bekerja sebagai editor jurnal “Historisch Politische Zeitschrift”. Sebagai seorang konservatif Ranke menyerang pemikiran – pemikiran kaum liberalis melalui jurnal – jurnal tersebut.  . Pada tahun 1833 Ranke menulis artikel yang berjudul  "The Great Power" dan pada 1836 "Dialogue on Politics”. Hal yang paling ia tekankan dalam artikelnya itu adalah tentang tidak perlunya sebuah revolusi terjadi di Prussia, karena Prussia bukan Perancis. Ia berpendapat bahwa Tuhan telah menciptakan karakter khusus bagi sebuah Negara beserta masyarakatnya, dan rakyat harus berusaha sekuat tenaga untuk memegang teguh karakter khas negaranya. Dalam hal ini ia sepakat dengan Hegel mengenai sebuah negara haruslah memiliki ideologi sendiri dan tidak tunduk terhadap pemikiran (ideologi) eksternal. Negara haruslah membentengi diri dari pengaruh-pengaruh luar.
Lalu pada tahun 1834 ia melahirkan karya keduanya yang berjudul “Die römischen Päpste, ihre kirche und ihr Staat im sechzehnten und siebzehnten Jahrhundert (History of the Popes, their Church and State)”. Dalam menulis Sejarah Paus, Gereja dan Negara pada abad 16 dan 17 ini Ranke yang seorang Protestan tentunya dilarang oleh pihak Vatikan untuk melihat arsip – arsip di Vatikan. Ia menulis buku ini bersumber pada   surat - surat dan tulisan-tulisan pribadi mengenai Vatikan dengan menggunakan metode kritik sumber yang ia ciptakan. Alhasil ia dapat menjelaskan sejarah kepausan di tahun 1500-an dengan amat baik. Pihak Gereja Vatikan menganggap buku itu adalah buku yang Anti-Katholik, sedangkan orang – orang Protestan menganggapnya terlalu Netral. Tetapi dengan terciptanya buku ini Ranke banyak mendapatkan pujian dari berbagai golongan. Kalangan Sejarawan dunia langsung mengakui keberhasilan metode yang diciptakn oleh Ranke. Sejarawan Lord Acton  dari inggris pun berpendapat bahwa buku Ranke merupakan studi yang paling berpikiran adil, seimbang dan obyektif yang pernah ditulis tentang kepausan pada tahun 1500-an. Kenetralan dan usaha-usaha untuk menyerang kaum reformis, liberalis, dan demokratis ia tuangkan kembali dalam bukunya yang berjudul “Deutsche Geschichte im Zeitalter der Reformation (History of the Reformation in Germany)” pada tahun 1845-1847. Disini ia menjelaskan bahwa reformasi Jerman adalah akibat dari pertentangan antar kelompok politik dan agama.
  Ranke diangkat menjadi penulis sejarah Kerajaan pada tahun 1841. Selama pengangkatannya sebagai penulis di Kerajaan ia menciptakan karya yang berjudul “Neun Bücher Preussischer Geschichte (Memoirs of the House of Brandenburg and History of Prussia, During the Seventeenth and Eighteenth Centuries)” di tahun 1849 yang bercerita tentang Sejarah Prussia selama abad ke-17 sampai 18. Di sini ia meneliti kekayaan dari keluarga Hohenzollern dan Negara dari Abad Pertengahan sampai pemerintahan Frederick yang Agung . Banyak kaum nasionalis Prussia yang tersinggung oleh penggambaran Ranke tentang Prusia hanya sebagai sebuah Negara Provinsial biasa dalam Kekaisaran Jerman, bukan sebagai kerajaan penting dalam Kekaisaran. Pada tahun 1865 Ranke dibebaskan dari segala tuntutan. Sebelumnya ia pun pernah memberikan kuliah kepada pangeran Maximilian, ia menjelaskan tentang hubungan kenetralan sejarah dengan pencarian makna Tuhan. Sehingga ia memperoleh gelar kebangsawanan dari Kerajaan berupa penyisipan nama “von” pada nama tengahnya.
 Setelah pensiun pada tahun 1871, Ranke terus menulis berbagai mata pelajaran yang berkaitan dengan sejarah Jerman seperti Perang Revolusi Perancis , Albrecht von Wallenstein , Karl August von Hardenberg , dan Raja Frederick William IV dari Prusia . Mulai tahun 1880, Ranke memulai pekerjaan terakhirnya yakni enam volume besar pada Sejarah Dunia yang diberi judul “Weltgeschichte - Die Römische Republik und ihre Weltherrschaft (World history: the Roman Republic and its world rule)” , ia memulai Sejarah Dunia dari zaman Mesir kuno dan Israel. Pada saat kematiannya di Berlin pada tanggal 23 Mei 1886 di usianya yang ke 90, Ranke hanya dapat mencapai sekitar tahun 1100-an. Kemudian tulisannya ini  dilanjutkan oleh mahasiswanya, Alfred Dove, dengan menggunakan catatan-catatan Ranke sehingga mampu menyentuh tahun 1453 sebagai akhir penulisan sejarah dunia dalam buku tersebut. Akhirnya buku ini pun diterbitkan pada tahun 1886.

Leopold von Ranke dalam penulisannya telah mengembangkan Metode Sejarah Kritis, ia mengembangkan metode ini karena rasa ketidakpuasannya terhadap tulisan – tulisan sejarah pada masanya yang menurutnya hanyalah kumpulan fakta yang dikumpulkan menjadi satu tanpa adanya kritik sumber. Dalam menulis sejarah Ranke menolak semua gambaran yang bersifat khayalan disini terlihat tentang rasionalitas yang menjadi prinsip ranke selain itu ranke juga mempunyai semboyan yang berbunyi “wat  ist eigenlig geschicte” yang berarti “apa yang sesungguhnya terjadi” dalam menulis Ranke selalu berpegang pada semboyannya itu karena ia berpendapat bahwa sejarah yang berdasarkan pada kenyataan yang benar – benar terjadi lebih menarik dari pada sejarah yang diromantisir atau tidak sesuai dengan kenyataan. Dalam bukunya yang berjudul History of The Latin and Teutonic Nations Ranke menyatakan “Sejarah telah menugasi dirinya untuk menilai masa lalu dan untuk menyusun catatan demi kemaslahatan masa depan. Menunjukkan hal-hal yang belum ditunjukkan oleh catatan yang sekarang ada; tugas semata-mata untuk menunjukkan apa yang senyatanya terjadi” ini juga membuktikan tentang kerasionalan Ranke dalam menulis dan juga mengkritik para sejarawan pada masa itu. Metode yang ia kembangkan menghantarkannya mendapat julukan “Bapak Sejarah Kritis Modern”. Ia merancang  formula metodologis khusus untuk pengujian sumber sejarah, yaitu kritik ekstern (otentisitas atau keaslian sumber) dan kritik intern (kredibilitas atau kebiasaan dipercayai). Konstribusi lainnya dari Ranke ialah memperkenalkan Seminar dan Quelllinkritik ( kajian yang kritis terhadap sumber-sumber sejarah).

Sumber: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar