Profil Leopold
von Ranke
Leopold von Ranke dilahirkan
di Wieche, Saxon yaitu wilayah yang terletak di Jerman Timur pada tanggal 21
Desember 1795. Ranke dilahirkan dari keluarga penganut Lutheran yang taat.
Ayahnya Gottlob Israel Ranke adalah
seorang pengacara. Ranke lahir pada masa revolusi Perancis, ini berarti Ranke
lahir pada zaman Romantik. Ranke mengawali studinya di Dondorf, lalu ia melanjutkan ke sebuah sekolah swasta yang cukup
terkenal di Pforta (Gymnasium of Schulpforta). Pada tahun
1814 ia melanjutkan studinya di Universitas Leipzig
mengambil bidang yang ia gemari yaitu, Teologi Lutheran dan ilmu-ilmu dari
dunia klasik (Yunani-Romawi) dengan mengambil konsentrasi ilmu bahasa
(Filologi), penterjemahan dan penguraian teks-teks lama. Sebagai mahasiswa, penulis
favorit Ranke itu adalah Thucydides ,
Livy , Dionysius dari Halicarnassus , Johann Wolfgang von Goethe , Barthold
Georg Niebuhr , Immanuel Kant , Johann Gottlieb Fichte , Friedrich Schelling ,
dan Friedrich Schlegel. Semasa mudanya ia banyak dipengaruhi oleh agama
Kristen Protestan. Ranke banyak mempelajari tentang dunia. Menurutnya dunia
telah diandaikan dengan karakter-karakter dan jejak-jejak yang mengarah kepada
bentuk Tuhan. Walaupun demikian, Ranke tidak berkeinginan menjadi pastur. Ia
lebih memilih untuk menjadi pengajar. Ia menganggap dirinya dilahirkan hanya
untuk belajar dan mempelajari alam sekitar. Sehingga ia tertarik menjadi
seorang pengajar. Ia pun menjadi sejarawan besar di Jerman sekaligus seorang
pendidik.
Setelah
lulus kuliah Ranke bekerja sebagai guru Romawi klasik Yunani di Gymnasium Friedrichs di Frankfurt an der Oder, selama tujuh
tahun yaitu dari tahun 1818-1825 M. Selama bekerja disitu Ranke mulai mempertimbangkan
untuk mencoba serius terlibat dalam studi sejarah, awalnya dengan tujuan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang usia klasik untuk menjadi guru yang lebih baik.
Selanjutnya ia menjadi tertarik pada sejarah karena keinginannya untuk terlibat
dalam bidang pengembangan sejarah yang lebih diprofesionalkan dan keinginannya
untuk menemukan tangan Tuhan dalam kerja sejarah.
Pada
tahun 1824 Ranke menciptakan buku pertamanya yang ditulisnya di Frankfurt, buku itu berjudul “Geschite der Romanischen und Germanischen
Volker von 1494 bis 1514 (History of The Latin and Teutonic Nations from 1494
to 1514)”. Ranke menulis sejarah ini karena ketidakpuasannya akan buku sejarah yang hanya
memberikan sumber mentah tanpa ada kajian lebih mendalam terhadap sumber
tersebut dan juga ia melihat penulisan
sejarah mengalami subjektifitas yang menonjol dalam penulisan sejarah pada
zamannya. Sehingga karya ini pun diciptakan Ranke untuk mengritik sejarah di
zamannya. Dalam Geschite der Romanischen und Germanischen Volker von 1494 bis 1514 Ranke
menuliskan tentang persatuan enam
bangsa dibawah Kerajaan Crolingia melalui tiga periode besar Eropa, yaitu masa
migrasi besar-besaran, masa perang salib, dan masa kolonisasi. Dalam penulisan
bukunya yang pertama ini telah melambangkan sikap kritisnya terhadap sebuah
karya sejarah. Dalam bukunya ini terdapat pandangan-pandangan yang dimuatnya
dalam lampiran yang berjudul “Kritik Terhadap Sejarawan Modern” (Zur Kritik Neuever Geschichtsscheiber)
yang secara keseluruhan merupakan analisis terhadap sumber-sumber sejarah
dikajinya. Analisis itu menunjukkan bahwa sumber-sumber sejarah, seperti
teks-teks lama harus dikaji dengan kritik sumber sebelum di terima dan di
gunakan sebagai sumber sejarah. Dengan mempelajari sumber-sumber sejarah serta
mengujinya menggunakan verifikasi sumber ( kritik ekstern maupun kritik Intern),
maka sejarawan akan dapat menentukan keaslian suatu sumber sejarah. Dalam
menulis buku ini Ranke tidak hanya menggunakan fakta mentah tetapi ia juga
mengunakan tulisan – tulisan yang bersifat pribadi seperti buku harian, surat -
surat pribadi, dokumen pemerintah, berita-berita diplomatik dan lain- lain.
Karena kekritisannya ini Ranke mendapat julukan “Bapak Sejarah Kritis Modern”
Setelah
keberhasilannya dengan karya pertamanya Menteri Pendidikan Kerajaan Prussia
saat itu, Karl Albert Kamptz, memberikan sebuah jabatan di Universitas Berlin
untuk Ranke. Jabatan ini memberinya keleluasaan dalam pengembangan studi
sejarah klasik dan metode penulisan sejarah modern yang dipakainya. Tetapi, di
Universitas Berlin, Ranke terlibat perselisihan intelektual antara pendukung
dari profesor hukum Friedrich Carl von
Savigny dan pendukung dari filsuf Georg
Wilhelm Friedrich Hegel. Sebuah pertentangan intelektual mengenai
perspektif sejarah, dimana Savigny menekankan bahwa sejarah terbagi menjadi
beberapa jenis pengalaman individu (beberapa jenis periode), sementara Hegel
menganggap bahwa sejarah adalah kisah yang universal (satu jenis periode).
Dalam hal ini Ranke mendukung ide Savigny dan mengkritisi para Hegelian
(pengikut Hegel).
Pada
tahun 1831 atas perintah dari pemerintah Prusia, Ranke bekerja sebagai editor jurnal
“Historisch Politische Zeitschrift”.
Sebagai seorang konservatif Ranke menyerang pemikiran – pemikiran kaum
liberalis melalui jurnal – jurnal tersebut.
. Pada tahun 1833 Ranke menulis artikel yang berjudul "The
Great Power" dan pada 1836 "Dialogue
on Politics”. Hal yang paling ia tekankan dalam artikelnya itu adalah
tentang tidak perlunya sebuah revolusi terjadi di Prussia, karena Prussia bukan
Perancis. Ia berpendapat bahwa Tuhan telah menciptakan karakter khusus bagi
sebuah Negara beserta masyarakatnya, dan rakyat harus berusaha sekuat tenaga
untuk memegang teguh karakter khas negaranya. Dalam hal ini ia sepakat dengan
Hegel mengenai sebuah negara haruslah memiliki ideologi sendiri dan tidak
tunduk terhadap pemikiran (ideologi) eksternal. Negara haruslah membentengi
diri dari pengaruh-pengaruh luar.
Lalu
pada tahun 1834 ia melahirkan karya keduanya yang berjudul “Die römischen Päpste, ihre kirche und ihr
Staat im sechzehnten und siebzehnten Jahrhundert (History of the Popes, their
Church and State)”. Dalam menulis Sejarah Paus, Gereja dan Negara pada abad
16 dan 17 ini Ranke yang seorang Protestan tentunya dilarang oleh pihak Vatikan
untuk melihat arsip – arsip di Vatikan. Ia menulis buku ini bersumber pada surat - surat dan tulisan-tulisan pribadi
mengenai Vatikan dengan menggunakan metode kritik sumber yang ia ciptakan.
Alhasil ia dapat menjelaskan sejarah kepausan di tahun 1500-an dengan amat
baik. Pihak Gereja Vatikan menganggap buku itu adalah buku yang Anti-Katholik,
sedangkan orang – orang Protestan menganggapnya terlalu Netral. Tetapi dengan
terciptanya buku ini Ranke banyak mendapatkan pujian dari berbagai golongan.
Kalangan Sejarawan dunia langsung mengakui keberhasilan metode yang diciptakn
oleh Ranke. Sejarawan Lord Acton dari inggris pun berpendapat bahwa buku Ranke
merupakan studi yang paling berpikiran adil, seimbang dan obyektif yang pernah
ditulis tentang kepausan pada tahun 1500-an. Kenetralan dan usaha-usaha untuk
menyerang kaum reformis, liberalis, dan demokratis ia tuangkan kembali dalam
bukunya yang berjudul “Deutsche
Geschichte im Zeitalter der Reformation (History of the Reformation in Germany)”
pada tahun 1845-1847. Disini ia menjelaskan bahwa reformasi Jerman adalah
akibat dari pertentangan antar kelompok politik dan agama.
Ranke
diangkat menjadi penulis sejarah Kerajaan pada tahun 1841. Selama
pengangkatannya sebagai penulis di Kerajaan ia menciptakan karya yang berjudul
“Neun Bücher Preussischer Geschichte
(Memoirs of the House of Brandenburg and History of Prussia, During the
Seventeenth and Eighteenth Centuries)” di tahun 1849 yang bercerita tentang
Sejarah Prussia selama abad ke-17 sampai 18. Di sini ia meneliti kekayaan dari
keluarga Hohenzollern dan Negara dari
Abad Pertengahan sampai pemerintahan Frederick
yang Agung . Banyak kaum nasionalis Prussia yang tersinggung oleh
penggambaran Ranke tentang Prusia hanya sebagai sebuah Negara Provinsial biasa
dalam Kekaisaran Jerman, bukan sebagai kerajaan penting dalam Kekaisaran. Pada
tahun 1865 Ranke dibebaskan dari segala tuntutan. Sebelumnya ia pun pernah
memberikan kuliah kepada pangeran Maximilian,
ia menjelaskan tentang hubungan kenetralan sejarah dengan pencarian makna Tuhan.
Sehingga ia memperoleh gelar kebangsawanan dari Kerajaan berupa penyisipan nama
“von” pada nama tengahnya.
Setelah pensiun pada tahun 1871, Ranke terus
menulis berbagai mata pelajaran yang berkaitan dengan sejarah Jerman seperti
Perang Revolusi Perancis , Albrecht von Wallenstein , Karl August von
Hardenberg , dan Raja Frederick William IV dari Prusia . Mulai tahun 1880,
Ranke memulai pekerjaan terakhirnya yakni enam volume besar pada Sejarah Dunia
yang diberi judul “Weltgeschichte - Die
Römische Republik und ihre Weltherrschaft (World history: the Roman Republic
and its world rule)” , ia memulai Sejarah Dunia dari zaman Mesir kuno dan
Israel. Pada saat kematiannya di Berlin pada tanggal 23 Mei 1886 di usianya
yang ke 90, Ranke hanya dapat mencapai sekitar tahun 1100-an. Kemudian
tulisannya ini dilanjutkan oleh
mahasiswanya, Alfred Dove, dengan menggunakan catatan-catatan Ranke sehingga
mampu menyentuh tahun 1453 sebagai akhir penulisan sejarah dunia dalam buku
tersebut. Akhirnya buku ini pun diterbitkan pada tahun 1886.
Leopold
von Ranke dalam penulisannya telah mengembangkan Metode Sejarah Kritis, ia
mengembangkan metode ini karena rasa ketidakpuasannya terhadap tulisan –
tulisan sejarah pada masanya yang menurutnya hanyalah kumpulan fakta yang dikumpulkan
menjadi satu tanpa adanya kritik sumber. Dalam menulis sejarah Ranke menolak
semua gambaran yang bersifat khayalan disini terlihat tentang rasionalitas yang
menjadi prinsip ranke selain itu ranke juga mempunyai semboyan yang berbunyi “wat
ist eigenlig geschicte” yang berarti “apa yang sesungguhnya terjadi”
dalam menulis Ranke selalu berpegang pada semboyannya itu karena ia berpendapat
bahwa sejarah yang berdasarkan pada kenyataan yang benar – benar terjadi lebih
menarik dari pada sejarah yang diromantisir atau tidak sesuai dengan kenyataan.
Dalam bukunya yang berjudul History of
The Latin and Teutonic Nations Ranke menyatakan “Sejarah telah menugasi
dirinya untuk menilai masa lalu dan untuk menyusun catatan demi kemaslahatan
masa depan. Menunjukkan hal-hal yang belum ditunjukkan oleh catatan yang
sekarang ada; tugas semata-mata untuk menunjukkan apa yang senyatanya terjadi”
ini juga membuktikan tentang kerasionalan Ranke dalam menulis dan juga
mengkritik para sejarawan pada masa itu. Metode yang ia kembangkan
menghantarkannya mendapat julukan “Bapak Sejarah Kritis Modern”. Ia
merancang formula metodologis khusus
untuk pengujian sumber sejarah, yaitu kritik ekstern (otentisitas atau keaslian
sumber) dan kritik intern (kredibilitas atau kebiasaan dipercayai). Konstribusi
lainnya dari Ranke ialah memperkenalkan Seminar dan Quelllinkritik ( kajian
yang kritis terhadap sumber-sumber sejarah).
Sumber:
- Abdurrahman, Dudung. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
- Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya.
- http://syamsulrahmi.wordpress.com/2011/02/06/leopold-von-ranke/
- http://rayziash.blogspot.com/2011/10/leopold-von-ranke-historiografi.html
- http://cak-faris.blogspot.com/2009/05/leopold-von-ranke-karena-sejarah-adalah.html
- http://en.wikipedia.org/wiki/Leopold_von_Ranke
Tidak ada komentar:
Posting Komentar