REVOLUSI INDUSTRI
Revolusi industri adalah suatu gerakan yang
mengakibatkan terjadinya perubahan di bidang industri yang sebelumnya
menggunakan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga penggerak mesin. Revolusi
Industri pertama kali berlangsung di negara Inggris pada tahun 1750. Peristiwa
Revolusi Industri di Inggris kemudian berkembang ke seluruh negara di Eropa.
Tenaga manusia dan hewan pada awalnya
dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak dalam kegiatan sehari-hari. Tetapi saat
Revolusi Industri terjadi, maka kedua jenis tenaga tersebut digantikan oleh
tenaga uap air yang mampu menggerakkan mesin-mesin industri dan tenaga
penggerak lainnya. Sejak saat itu, manusia dibebaskan dari peranannya sebagai
sumber tenaga di berbagai pusat kegiatan industri dan pabrik.
Awal mula penggunaan istilah "Revolusi
Industri" ditemukan dalam surat oleh seorang utusan Perancis bernama Louis-Guillaume Otto pada tanggal 6 Juli
1799, dimana dia menuliskan bahwa Perancis telah memasuki era industrialise. Dalam
buku terbitan tahun 1976 yang berjudul : Keywords:
A Vocabulary of Culture and Society, Raymond
Williams menyatakan bahwa kata itu sebagai sebutan untuk istilah
"industri".
Revolusi Industri Adalah Perubahan besar,
secara cepat, dan radikal yang mempengaruhi kehidupan corak manusia sering
disebut revolusi. Istilah revolusi biasanya digunakan dalam melihat perubahan
politik atau sistem pemerintahan. Namun, Revolusi Industri di Inggris pada
hakikatnya adalah perubahan dalam cara pembuatan barang-barang yang semula
dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia) kemudian digantikan dengan tenaga
mesin. Dengan demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah banyak
dengan waktu yang relatif singkat.
Pada zaman pertengahan Inggris masih
merupakan sebuah wilayah yang terbelakang. Saat itu Inggris hanya mempunyai
satu kota penting: London. Selebihnya wilayah Inggris hanya wilayah pedesaan
yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Walaupun demikian
sumber utama pendapatan Inggris dari kerajinan bulu domba sebagai bahan wol merupakan
bulu domba yang menjadi bahan mentah utama bagi pusat-pusat industri kain wol
di Italia Utara dan Vlaanderen.
Pada saat itu kebutuhan masyarakat Inggris
belum begitu banyak sehingga kebutuhan akan sandang, pangan dan papan dapat
dipenuhi oleh masingmasing keluarga. Pada saat itu perdagangan belum
berkembang. Kegiatan tukar menukar barang masih dalam skala kecil dengan
jangkauan wilayah yang relatif terbatas.
Hal tersebut disebabkan karena satu keluarga
hanya menghasilkan barang untuk kebutuhan keluarganya sendiri. Produksi mereka
tidak dimaksudkan untuk dijual kepada orang lain, hanya untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Perilaku seperti ini merupakan salah satu ciri
dari masyarakat tradisional.
Kondisi
Masyarakat Inggris Sebelum Revolusi Industri :
Pada abad ke-16 dan ke-17 kondisi
negara-negara Eropa selain Inggris selalu dalam keadaan peperangan dan
perselisihan. Akibatnya banyak usahawan dan para tukang dari pusat industri
berdatangan ke Negara yang aman dan tidak terlalu bergejolak. Salah satu dari
negara yang tidak terlalu bergejolak tersebut adalah Inggris. Sebagian besar
usahawan tersebut menetap di Inggris. Sementara kedatangan para pengusaha dan
tukang tersebut telah mendatangkan keuntungan bagi perekonomian Inggris. Hal
tersebut ditandai dengan maraknya industri rumahan (home industry).
Benda-benda yang dibuat oleh industri rumahan
tersebut adalah senjata, perhiasan, perabot rumah tangga dan alat kerja.
Meskipun demikian mereka belum menghasilkan barang dalam skala besar. Mereka
hanya membuat barang apabila ada pesanan. Melalui usaha yang masih terbatas
tersebut masyarakat Inggris tumbuh menjadi kelompok masyarakat yang bermodal.
Golongan masyarakat pemilik modal ini yang nantinya disebut sebagai kaum
kapitalis.
Para pemilik modal ini mendirikan tempat
kerja baru dengan mekanisme kerja yang baru pula. Para pemilik modal membuat
gedung yang luas dan dilengkapi alat kerja. Proses pengoperasian alat kerja
tersebut masih dikerjakan oleh manusia (manufaktur). Pada manufaktur ini masih
banyak tenaga yang dipekerjakan dengan upah yang rendah. Hal tersebut
disebabkan karena pekerjaan mereka tidak memerlukan latihan dan keahlian yang
tinggi.
Pekerjaan pada manufaktur masih bisa
dilakukan menggunakan tangan dan sama sekali tidak menggunakan alat. Berdirinya
manufaktur tersebut telah menggeser industry rumahan yang sebelumnya cukup
banyak di Inggris. Akibatnya para pemilik industri rumahan mulai mengalihkan
usahanya ke manufaktur.
Berkembangnya industri manufaktur ini sangat
menguntungkan perekonomian Inggris dan sekaligus membuka peluang terjadinya
Revolusi Industri. Kebutuhan akan alat-alat pada manufaktur tersebut telah
mendorong masyarakat Inggris untuk mencari solusi. Maka ditemukanlah banyak
alat yang dapat mempermudah pekerjaan pada menufaktur-manufaktur yang telah
berdiri.
Faktor-faktor
yang Melatarbelakangi Revolusi Industri :
Revolusi bisa diartikan sebagai perubahan
secara cepat atau perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang atau di
suatu tempat. Sementara Industri artinya proses membuat ataumenghasilkan suatu
barang. Perubahan yang terjadi di Inggris pada abad ke-18 merupakan perubahan
dalam memproduksi barang-barang dari penggunaan tenaga manusia kepada
mesinmesin. Jadi Revolusi Industri adalah perubahan cara membuat atau menghasilkan
barang yang semula menggunakan tenaga manusia beralih ke tenaga mesin.
Penemuan James
Watt merupakan awal mula munculnya Revolusi industri di Inggris terjadi
pada tahun 1763. James Watt adalah
seorang insinyur yang berasal dari Skotlandia. Dalam perjalanan dan
perkembangan sejarah manusia, penemuannya ini kemudian dianggap sebagai
penemuan pertama yang berhasil membuat alat kerja dengan tenaga mesin.
Sebenarnya James Watt hanya memodifikasi mesin uap buatan Thomas Newcomen yang
dianggap memboroskan bahan bakar dan bertenaga kecil. James Watt kemudian
menemukan kondensator (alat untuk memadatkan uap) sehingga mesin uap Thomas Newcomen menjadi hemat. James
Watt terus memperbaiki mesin uapnya sehingga mesin uap Thomas Newcomen mulai
dilupakan orang dan mesin uap James Watt
semakin dikenal orang. Dalam perkembangan sejarah berikutnya, mesin uap James
Watt nantinya dipakai dalam kegiatan industri.
Dalam perkembangan selanjutnya. James Watt menjadi motivator untuk para
ahli lainnya menemukan alat-alat untuk membantu manusia dalam menyediakan
kebutuhan hidup yang tidak hanya sekedar mengendalkan tangan-tangan manusia.
Penemuan pada periode ini kemudian telah mengantarkanm kepada sejarah baru umat
manusia. Kemunculan Revolusi Industri dilatar belakangi oleh berbagai hal, di
antaranya:
a. Dalam Bidang
Politik
Pada abad ke-17 di Inggris terjadi peperangan
yang dahsyat antara bangsawan kuno dengan bangsawan baru yang dikenal dengan
Perang Mawar. Dalam peperangan tersebut bangsawan baru muncul sebagai pemenang.
Mereka berhasil menguasai kursi pemerintahan dan selanjutnya mengendalikan
negara Inggris.
Berbeda dengan bangsawan kuno yang terkesan
mewah dan boros, kaum bangsawan baru lebih menampilkan diri sebagai kelompok
masyarakat yang berpikiran maju. Bangsawan baru ini terdiri dari para bangsawan
rendah, petani kaya, pedagang sukses dan para tuan tanah pemilik modal. Dalam
menjalankan pemerintahan golongan ini lebih mengutamakan perekonomian daripada
kepentingan politik belaka.
Kemenangan bangsawan baru telah memberikan
angin segar untuk kemajuan Inggris karena focus perhatian mereka tertuju kepada
perekonomian, tidak lagi politik yang menjadi pusat perhatian bangsawan kuno.
Perdebatan politik yang terus-menerus kadang menghalangi kemajuan yang dicapai.
b. Dalam Bidang
Sosial-Ekonomi
Pada abad 18 pemerintah Inggris mengeluarkan
kebijakan menyangkut pengaturan status tanah. Pengaturan kembali tanah
pertanian di Inggris dikenal sebagai Revolusi Agraria. Revolusi diawali dengan
cara menukar tanah yang terpencar-pencar milik para bangsawan dengan tanah
petani di sekitarnya.
Melalui cara ini tanah bangsawan menjadi
luas, sebaliknya para petani mendapatkan tanah yang letaknya jauh dan kurang
produktif. Tidak jarang di antara para petani terpaksa meninggalkan tanahnya
atau terusir tanpa mendapatkan tanah hasil tukarannya. Selanjutnya para
bangsawan tersebut menjadikan tanahnya sebagai lahan peternakan domba atau
industri.
Banyaknya tanah pertanian yang berubah
menjadi daerah peternakan dan industri berkaitan dengan banyaknya permintaan
kain wol dan katun dari pasaran Eropa. Hal ini benar-benar telah mengokohkan
para bangsawan atau para pemilik modal untuk menggeluti bidang industri dan
peternakan. Apalagi para pengusaha di Inggris semakin diuntungkan dengan tenaga
kerja yang murah.
Tenaga kerja murah di Inggris terdiri dari
para petani yang telah kehilangan tanah dan mata pencahariannya, termasuk juga
kaum urban yang menyerbu kota-kota di Inggris karena perkembangannya sebagai
wilayah industri cukup menggiurkan. Manufaktur yang berdiri di Inggris banyak
menghasilkan barang-barang yang terbuat dari logam seperti cangkul, pisau,
wajan, dan lainnya.
Peralatan dari besi tersebut dibuat setelah
dileburkan ke dalam panas 1000 derajat celcius dengan bahan bakar kayu. Dengan
berjalanya kondisi alam yang semakin membahayakan, pemerintah Inggris kemudian
melarang penggunaan kayu sebagai bahan bakar karena dapat membahayakan
ekosistem hutan. Sebagai gantinya digunakan batubara yang di Inggris berlimpah.
Melalui ilmu pengetahuan yang sudah cukup
maju batu bara tersebut diubah menjadi cokes, yaitu proses yang agak mirip
dengan membuat arang menjadi kayu. Cokes telah membuka kemungkinan untuk
mengembangkan industri besi menjadi cikal bakal perkembangan industri di
Inggris.
Pada abad ke-18 pemerintah Inggris mulai
menikmati hasil dari kemakmuran negerinya. Marak dan berkembangnya Industri
manufaktur di Inggris ternyata diikuti dengan meningkatnya permintaan
masyarakat Eropa. Selain itu permintaan akan barang Inggris semakin luas
seiring dengan semakin luasnya jajahan Inggris, baik di Afrika maupun di Asia.
Kemajuan kegiatan industri yang masih menggunakan tenaga kerja itu telah
melahirkan kaum kapital di beberapa tempat dan kota di Inggris.
c. Dalam Bidang
Iptek dan Budaya
Sejak zaman Renaisans perhatian dan minat
masyarakat Inggris terhasap ilmu pengetahuan dan teknologi sangat besar.
Orangorang saling berlomba mengadakan pembaharuan dalam segala bidang dan mulai
meninggalkan sesuatu yang dianggap kuno. Masyarakat Inggris sangat tertarik
dengan penelitian-penelitian terbaru dalam segala hal, termasuk industri.
Pada abad ke-17 di London sudah berdiri
perhimpunan yang bertujuan memajukan ilmu terutama matematika dan fisika. Hasil
penelitian ilmiah tidak hanya dijadikan rumusan atau teori belaka tetapi juga
diterapkan bagi peningkatan kesejahteraan hidup umat manusia, terutama bagi
kemajuan masyarakat Inggris.
Perangkat teknologi yang berhasil
meningkatkan industry pertekstilan di Inggris adalah alat pintal dan alat
tenun. Alat pintal adalah alat yang dapat memilih benang dari bahan kapas
sedangkan alat tenun adalah alat pembuat kain dengan bahan dasar benang. Orang
yang berhasil menciptakan alat tenun adalah John
Kay (1733). Alat tersebut diberi nama Flying
Shuttle (pintalan terbang).
Alat ini mampu bekerja lebih cepat dan dapat
melebarkan kain sesuai dengan yang diinginkan pembuatnya. Sedangkan yang
menemukan alat pintal adalah Hargreaves (1762). Alat ini kemudian diberi nama
Spinning Jenny. Alat penemuan Hargreaves
ini dapat memintal berpuluh-puluh gulung benang sekaligus.
Pada perkembangan selanjutnya Inggris mampu
mengembangkan ilmu pengetahuannya. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya
penemuan alat-alat baru yang menggunakan tenaga mesin. Atas penemuan-penemuan
tersebut, maka pada abad ke-18 oleh Inggris sering dijuluki sebagai abad
penemuan. Berikut ini beberapa penemuan yang terjadi di Inggris pada abad ke-18.
Sumber:
- Sundoro, Mohammad Hadi. 2007. Dari Renaisans sampai Imperialisme Modern. Jember: University Press.
- http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri.
- http://luxuriopie.blogspot.com/2012/04/revolusi-industri.html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar