Perang Dunia I
Perang
Dunia pertama terjadi pada 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918, Perang ini
pada akhirnya diikuti oleh 4 (empat) Negara melawan kurang lebih 45 (empat
puluh lima) Negara. Perang terjadi di Eropa, Afrika, Timur Tengah, Cina,
Kepulauan Pasifik juga Amerika Selatan. Perang Dunia Pertama atau dalam bahasa
inggris disebut Great War, War of the Nations dan “War to End All Wars”. Perang
ini menjadi simbol pecahnya orde dunia lama, yaitu monarki absolutisme di
Eropa. Perang ini juga menjadi pemicu Revolusi Rusia, yang akan menginspirasi
revolusi lainnya di negara lainnya seperti Tiongkok dan Kuba, dan akan menjadi
basis bagi Perang Dingin antara Uni Soviet dan AS.
Dalam latar
belakangnya perang ini terdapat penyebab umum dan penyebab khusus mengapa
perang ini dimulai. Penyebab umumnya, yaitu :
1.
Persaingan
Ekonomi dan Politik
Di Eropa
abad ke-19, penjajahan tersebar luas. Kekuatan bangsa Eropa seperti Inggris dan
Prancis telah membangun kekuasaan penjajahan di keempat penjuru dunia. Jerman,
yang telah membangun kesatuan politiknya lebih lama daripada negara-negara
lain, bekerja keras untuk menjadi pelopor dalam perlombaan ini.
Pada awal
abad ke-20, hubungan yang didasarkan pada kepentingan telah membagi Eropa
menjadi dua kutub yang berlawanan. Inggris, Prancis, dan Rusia berada di satu
pihak, dan Jerman beserta Kekaisaran Austria-Hungaria yang diperintah oleh
keluarga Hapsburg asal Jerman berada di pihak lainnya.
2.
Muncul
Persekutuan Negara-negara Eropa
A.
Triple
Alliance 1882 (Jerman, Austria-Hungary, Italia)
Triple
Alliance adalah persahabatan militer antara Jerman, Austria-Hungary dan Italia,
Sejarah persahabatan ini mulai pertama kali sejak Austria-Hungary mengalami
krisis ketika menghadapi konflik Bosnia, pada saat itu Bosnia telah dibantu
oleh Serbia dan Rusia, maka Austria-Hungary meminta dukungan dari Jerman yaitu
pada tahun 1879.
Seperti
Jerman, Italia memiliki keinginan yang serupa dalam hal menjaga kestabilan
nasional, tambah lagi Italia sedang berselisih dengan Prancis memperebutkan
Tunisia pada tahun 1881. Maka pada tahun 1882, Italia menjalin kerjasama antara
dua Negara yakni, Jerman dan Austria-Hungary.[3] Ketiga Negara ini memiliki
keinginan yang sama untuk menjadi Great Power atau Adikuasa pada masa awal abad ke 20 nanti. Istilah yang diberikan
kepada ketiga Negara ini adalah Central Power atau Blok Sentral.
Pada
awalnya Italia memihak kepada Triple Alliance namun pada akhirnya Italia
berbalik arah menyerang Jerman dan Austria-Hungary. Faktanya Triple Alliance
ini lebih didukung oleh anggota baru mereka yakni Khilafah Islamiah Usmani Turki daripada
Italia sebagai Anggota aslinya. Alasan Beroindahnya Italia ini dikarenakan pada
awal berpecah Perang Italia menyatakan diri sebagai Negara yang netral, namun
lama-lama Italia merasa dirugikan Triple Alliance dan berpindahlah Italia ke
Triple Entente.
B.
Triple
Entente (Perancis, Inggris, Russia)
Triple
Entente ( " Entente " — bahasa Perancis untuk "persetujuan"
) nama ini adalah istilah yang diberikan untuk perserikatan negara Inggris ,
Perancis , dan Rusia. Sejarah
persahabatan ini mulai terlihat jelas setelah ditandatangani Anglo-Russian Entente atau Anglo-Russian Convention pada 31
Agustus 1907 di St . Petersburg yang
ditandatangani oleh Alexander Izvolsky , menteri luar negeri kekaisaran Rusia , dan Sir Arthur Nicolson , duta besar
Inggris di rusia. Hasil dari
Anglo-Russian Entente itu menggambarkan
masing-masing mereka diharuskan saling memperbaiki hubungan diplomatik,
memperbesar kekuasaan dan memiliki pola pengaruh tersendiri di Iran ,
Afghanistan dan Tibet. Iran pada saat itu misalnya dibagi ke
dalam tiga daerah : daerah Inggris di selatan , daerah Rusia di utara , dan
daerah netral sebagai penyangga di diantaranya.
Persetujuan ini menjadi simpul kuat antara Inggris, Rusai dan Prancis
yang sebenarnya pada tahun-tahun kebelakang telah memiliki kedekatan.
Sebelum
Anglo-Russian Entente telah terjadi
Entente Cordiale (8 April 1904) diantara Inggris dan Prancis yang
dilatarbelakangi kehendak memperlancar
Imperialisme, ketakuatan akan perang dan
ketakutan akan ekspansi Jerman. Entente Cordiale ( " Cordiale " —
bahasa Perancis untuk "ramah tamah" ) berlangsung secara rahasia di
kota London dengan ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Prancis, Théophile
Delcassé, Duta Besar Negara Prancis untuk Inggris, Paul Cambon dan Sekretaris Hubungan Luar Negeri Inggris, Lord
Lansdowne.
Begitu juga
sebelum Anglo-Russian Entente telah terjadi Franco-Russian Alliance (4 Januari
1892) yaitu persetujuan persahabatan militer antara Prancis dan Rusia , bukti
dari persetujuan ini masih dapat kita lihat di kota Paris, yaitu berupa patung
Pont Alexandre III di Paris dan the Trinity Bridge di St. Petersburg, Rusia. Dari persekutuan dan
persetujuan yang tiga inilah maka pada puncaknya berdiri persekutuan yang
sangat erat antara Inggris, Prancis dan Rusia, yang kita kenal Blok Sekutu.
3.
Pengaruh
Darwinisme Sosial
George
Wilhelm Friedrich Hegel (27 Agustus 1770-14 November 1831) adalah seorang
filsuf idealis Jerman yang lahir di Stuttgart, Württemberg. Pengaruhnya sangat
luas terhadap para penulis dari berbagai posisi, termasuk para pengagumnya (F.
H. Bradley, Sartre, Hans Küng, Bruno Bauer, Max Stirner, Karl Marx) dan mereka
yang menentangnya (Kierkegaard, Schopenhauer, Nietzsche, Heidegger, Schelling).
Dapat dikatakan bahwa dialah yang pertama kali memperkenalkan dalam filsafat,
gagasan bahwa Sejarah dan hal yang konkret adalah penting untuk bisa keluar
dari lingkaran philosophia perennis, yakni, masalah-masalah abadi dalam
filsafat. Ia juga menekankan pentingnya Yang Lain dalam proses pencapaian
kesadaran diri (filsafat dialektika tuan-hamba).
Pemikiran
utama Hegel adalah Negara merupakan penjelmaan “Roh Absolut” (Great Spirit atau
Absolute Idea). Negara bersifat absolute melampaui hak individu, berbeda dengan
J.J Roaseau dan John Locke, Hegel berpendapat Negara bukan sebagai alat
kekuasaan melainkan tujuan itu sendiri. Karena itu dalam pribadi Hegel bukan
Negara yang harus mengabdi terhadap Rakyat namun sebaliknya lah yang seharusnya
demi kebaikan Negara dan rakyat itu sendiri.
Dari
pemikiran Hegel inilah mulai muncul Ludwig Feurbach (1804-1872), Karl Marx
(1818-1883) dan Soren Kierkegand (1813-1855), meskipun terdapat perbedaan namun
semuanya masih searah dengan Hegel dan memiliki keyakinan hanya Fenomena alamlah
yang berada. Fenomena selalu dapat dilihat dan dirasa, manusia adalah makhluk
alamiah yang didorong nafsu alamiah. Yang terpenting dari manusia bukan akalnya
tapi usaha, sebab pengetahuan adalah alat untuk keberhasilan usaha. Kebahagiaan
manusia dapat dicapai di Dunia ini, oleh karena itu agama dan metafisika harus
ditolak.
Meskipun
ide Hegel yang dikenal Idealisme dan ide Ludwig Feurbach, Karl Marx dan Soren
Kirkegand yang dikenal Sosialisme dan Materialisme berbeda prinsipnya namun
pada dasarnya prinsip Negara dan kebahagiaan serta metafisika memiliki aliran
yang sama. Ide mereka ini dirubah menjadi karya nyata yang sangat dikagumi pada
masanya oleh Charles Robert Darwin (12 Februari 1809-19 April 1882). Darwin
adalah seorang naturalis Inggris yang teori revolusionernya meletakkan landasan
bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common
descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Teori ini kini
dianggap sebagai komponen integral dari biologi (ilmu hayat).Namun pada 1858
informasi bahwa Alfred Russel Wallace juga menemukan teori serupa mendorongnya
melakukan penerbitan bersama tentang teori Darwin.
Bukunya On
the Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of
Favoured Races in the Struggle for Life (biasanya disingkat menjadi The Origin
of Species) (1859) merupakan karyanya yang paling terkenal sampai sekarang.
Buku ini menjelaskan evolusi melalui garis keturunan yang sama sebagai
penjelasan ilmiah yang dominan mengenai keanekaragaman di dalam alam.
Darwin
inilah yang mencetuskan Darwinisme Sosial, Darwinisme Sosial ini banyak
menginspirasi para pemimpin di Eropa agar tidak ragu mengganggap benar teori
Hegel ide-ide Sosialisme dan Materialisme. Bukti mengenai hal ini dapat
ditemukan dari catatan harian para pemimpin dalam Perang Dunia Pertama.
4.
Krisis
Juli 1914
Diduga yang
menjadi sebab Perang Dunia pertama juga adalah krisis yang memuncak di bulan
Juli, krisis ini diawali dengan macetnya rempah-rempah khusunya sepinya
tembakau yang beredar di kota Bremen dan kota Hamsburg Jerman. Konon tembakau
yang menjadi sumber utama krisis ekonomi ini dikarenakan macetnya panen
tembakau di daerah timur Indonesia.
Sedangkan
sebab khusus terjadinya perang dunia I adalah Terbunuhnya Pangeran Franz Ferdinand
oleh seorang nasionalis Serbia. Franz Ferdinand ( 18 desember 1863 – 28 Juni
1914 ) adalah putra mahkota yang akan mewarisi tahta kekaisaran Austria dan sekaligus
pangeran Hongaria dan Bohemia dari 1889
sampai hari terbunuhnya . Pembunuhannya di Sarajevo dinyatakan oleh Austria-Hungary sebagai aksi Nasionalis
Serbia melawan Austria-Hungary.
Dia adalah
putra sulung dari Raja Austria-Hungary Archduke Karl Ludwig of Austria (yang
merupakan adik dari Emperor Franz Joseph yang merupakan raja kerasulan
Hungary-Croatia serta Raja dari Bohemia sejak
1848 sampai 1916 dan Maximilian I of Mexicohe yang meproklamirkan
kekaisaran Mexico pada 10 April 1864).
Ketika
remaja ia dikembangkan oleh kegemaran
: berburu dan bepergian, diperkirakan lebih dari 5.000
rusa ia dapatkan seumur hidup nya . Pada
1883 ketika ia 20 tahun, ia mengunjungi Italia dalam lawatan kerajaan
mengunjungi Duke Francis V of Modena yang merupakan saudara dan penguasa
Kekaisaran Savoy. Pada 1885 , ia mengunjungi , Mesir, Palestina , syiria , dan
Turki. Pada 1889 ketila ia 27 tahun, ia mengunjungi negeri Jerman.
Ia menikahi
Countess Sophie Chotek yang masih
keluarga kerajaan Habsburg, Jerman. Bersama dirinyalah pada 28 Juni 1914,
kira-kira pukul 1:15 pagi, Franz Ferdinand dan Isterinya terbunuh di Sarajevo,
ibu kota dari Austria-Hungary oleh
Gavrilo Princip, seorang penembak dari
The Black Hand yang menghendaki kekaisaran Serbia. Aksi penembakan
inilah yang akhirnya menyulut perang dunia pertama, ketika Austria-Hungary
menyatakan perang terhadap Serbia, maka Rusia sekutu abadi Serbia ikut
menyatakan perang terhadap Austria-Hungary dan kemudian Jerman menyatakan perang terhadap
Austria-Hungary.
Pihak yang
berperang dalam PD I adalah pihak sentral atau disebut Blok Jerman yang terdiri
dari empat negara yaitu, Jerman, Austria, Turki dan Bulgaria, sedangkan
lawannya adalah Blok Sekutu atau disebut Blok Perancis.
Blok
Perancis terdiri dari 23 negara yaitu antara lain Perancis, Inggrism Rusia,
Serbia, Belgia dan Rumania. Italia masuk ke blok Perancis tahun 1915 setelah
mengumumkan perang terhadap Austria, karena ingin mendapatkan daerah Tirol
selatan, Istria dan Delmatia milik Austria. Amerika Serikat juga ikut Blok
Perancis tahun 1917, karena Jerman menenggelamkan kapal Lusitania milik Amerika
Serikat.
Pada
awalnya di berbagai Front Jerman dapat mengalahkan lawan-lawannya yaitu sekutu,
tetapi karena adanya blokade dari sekutu maka kehidupan di Jerman sangat sulit
menyebabkan timbulnya pemberontak di dalam negeri Jerman yang dilakukan oleh
kaum separatis (komunis) untuk menggulingkan pemerintah Jerman.
Hal ini
menyebabkan Jerman harus mengakhiri perangnya dengan meletakkan senjata pada
tanggal 11- November 1918 di Compugne (sebelah utara Paris). Perang Dunia I
berakhir dengan kekalahan Jerman dilanjutkan dengan perjanjian perdamaian
antara negara yang kalah perang terhadap negara-negara sekutu yaitu seperti
Perjanjian Versailles antara Jerman dengan negara sekutu pada tanggal 28 Juni
1919 dimana dalam perjanjian tersebut Jerman harus menanggung semua beban biaya
perang. Pemeran perjanjian Versailles adalah apa yang disebut sebagai the big
four yang terdiri dari Wilson (USA) Lioyd George (Inggris), Orlanda (Italia)
dan Clemenceai (Perancis). Walaupun perjanjian peradamaian telah dilaksanakan
sebagai akhir dari perang dunia ini tetapi dampak dari perang tersebut sangat
dirasakan oleh negara-negara di seluruh dunia khususnya negara Eropa dan
Amerika.
Perang
Dunia I membawa dampak/akibat dalam berbagai kehidupan antara lain:
a. Bidang
Politik
Dampak/akibat
yang ditimbulkan adalah adanya perubahan teritorial dan munculnya paham-paham
baru.
Perubahan
teritorial terjadi karena tenggelamnya empat negara besar seperti Jerman,
Turki, Rusia dan Austria, dan munculnya negara-negara baru seperti Polandia,
Hongaria, Cekoslowakia, Yugoslavia dsb, serta adanya perubahan penguasaan
terhadap daerah jajahan yang disebabkan semua jajahan Jerman diambil alih oleh
Inggris, Perancis Jepang dan Australia.
Paham-paham
politik baru yang muncul akibat PD I adalah Diktatorisme karena demokrasi
dianggap tidak mampu menyelesaikan kekacauan politik maupun ekonomi. Paham
paham yang muncul itu antara lain : Diktatorisme yang muncul adalah Nazi di
Jerman Fascisme di Italia, Nasionalisme di Turki dan Diktatorisme Proktariat di
Rusia
b. Bidang
Ekonomi
Akibat PD I
yang ditimbulkan adalah adanya egoisme ekonomi yang merajalela melalui
penetapan perjanjian oleh negara-negara yang menang perang terhadap negara yang
kalah dan sebagai reaksinya. timbullah paham-paham politik ekonomi seperti
komunisme di Rusia, Fascisme di Italia, Nazi di Jerman.
Dampak dari
adanya kekacauan ekonomi dan nasinalisme seperti yang dilakukan oleh
negara-negara tersebut diatas, menyebabkan timbulnya bea masuk yang tinggi
sehingga menghentikan perdagangan internasional. Hal tersebut berakibat
terjadinya Over Produksi di beberapa negara seperti USA dan Canada, yang
akhirnya terjadi Malaise atau krisis ekonomi tahun 1923 dan 1929.
c. Bidang
Sosial
Akibat yang
ditimbulkan PD I adalah kesengsaraan dan kemiskinan karena kehancuran perang
dan munculnya gerakan emansipasi wanita dimana selama perang berlangsung wanita
perannya sama dengan laki-laki yang banyak dibutuhkan digaris depan. Pengalaman
wanita-wanita ini memperkokoh perasaan sama antara wanita dan pria.
d. Bidang
Kerohanian
Kesengsaraan
yang ditimbulkan oleh peperangan menumbuhkan keinginan untuk melenyapkan
peperangan dan menciptakan perdamaian yang kekal bagi ummat manusia. untuk itu
munculnya gerakan perdamaian yang berkembang antara tahun 1920-`931 yang di
sebut dengan LBB (Liga Bangsa-Bangsa).
Ø
FASISME.
Fasisme (/ fæʃɪzəm
/) adalah, gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik. Fasis berusaha
untuk mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan sistem,
termasuk sistem politik dan ekonomi. Mereka menganjurkan pembentukan partai
tunggal negara totaliter yang berusaha mobilisasi massa suatu bangsa dan
terciptanya "manusia baru" yang ideal untuk membentuk suatu elit
pemerintahan melalui indoktrinasi, pendidikan fisik, dan eugenika kebijakan
keluarga termasuk. Fasis percaya bahwa bangsa memerlukan kepemimpinan yang
kuat, identitas kolektif tunggal, dan akan dan kemampuan untuk melakukan
kekerasan dan berperang untuk menjaga bangsa yang kuat. pemerintah Fasis
melarang dan menekan oposisi terhadap negara. Fasisme didirikan oleh sindikalis
nasional Italia dalam Perang Dunia I yang menggabungkan sayap kiri dan sayap
kanan pandangan politik, tapi condong ke kanan di awal 1920-an. Para sarjana
umumnya menganggap fasisme berada di paling kanan. Fasis meninggikan kekerasan,
perang, dan militerisme sebagai memberikan perubahan positif dalam masyarakat,
dalam memberikan renovasi spiritual, pendidikan, menanamkan sebuah keinginan
untuk mendominasi dalam karakter orang, dan menciptakan persaudaraan nasional
melalui dinas militer . Fasis kekerasan melihat dan perang sebagai tindakan
yang menciptakan regenerasi semangat, nasional dan vitalitas. Fasisme adalah
anti-komunisme, anti-demokratis, anti-individualis, anti-liberal,
anti-parlemen, anti-konservatif, anti-borjuis dan anti-proletar, dan dalam
banyak kasus anti-kapitalis Fasisme. menolak konsep-konsep egalitarianisme,
materialisme, dan rasionalisme yang mendukung tindakan, disiplin, hirarki,
semangat, dan keinginan. Dalam ilmu ekonomi, fasis menentang liberalisme
(sebagai gerakan borjuis) dan Marxisme (sebagai sebuah gerakan proletar) untuk
menjadi eksklusif ekonomi berbasis kelas gerakan Fasis ini. ideologi mereka
seperti yang dilakukan oleh gerakan ekonomi trans-kelas yang mempromosikan
menyelesaikan konflik kelas ekonomi untuk mengamankan solidaritas nasional
Mereka mendukung, diatur multi-kelas, sistem ekonomi nasional yang
terintegrasi.
Secara
etimologi fascismo adalah istilah yang berasal dari kata Latin fasces. Fasces,
yang terdiri dari serumpun batang yang diikatkan di kapak, adalah simbol
otoritas hakim sipil Romawi kuno. Mereka dibawa oleh para lictor dan dapat
digunakan untuk hukuman fisik dan modal berdasarkan perintah-Nya. Kata fascismo
juga terkait dengan organisasi politik di Italia dikenal sebagai fasci,
kelompok mirip dengan serikat kerja atau sindikat.
Simbolisme fasces
menyarankan kekuatan melalui kesatuan: sebuah batang tunggal adalah mudah
patah, sedangkan rumpunan akan sulit untuk mengalami perpecahan . Simbol serupa
dikembangkan oleh gerakan fasis yang berbeda. Misalnya simbol Falange yang
berbentuk sekelompok anak panah yang bergabung bersama oleh sebuah kuk.
Ø
KOMUNISME.
Komunisme
adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah
manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori
mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas(sejarah dan
masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu
gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Komunisme
pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal
abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaumburuh dan pekerja tani
hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan
ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi
internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan komunis revolusioner
yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian
masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat
utopia.
Ø
IMPERIALISME.
Perkataan
imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya
"memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut
"imperium". Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut
"imperator". Yang lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan karena
itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah dimana
imperiumnya berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja
diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas
kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang
disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan
pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata
yang kita kenal sekarang ini. hingga kata imperealisme ini bisa digunakan untuk
dan menetap dimana saja.
Imperialisme
ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan
diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini
tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan
dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan.
Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi
dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri.
Apakah beda antara imperialisme dan kolonialisme. Imperialisme ialah politik
yang dijalankan mengenai seluruh imperium. Kolonialisme ialah politik yang
dijalankan mengenai suatu koloni, sesuatu bagian dari imperium jika imperium
itu merupakan gabungan jajahan-jajahan.
Ø
DEMOKRASI.
Demokrasi
adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal
dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan
(demokrasi perwakilan). Istilah ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία – (dēmokratía)
"kekuasaan rakyat", yang dibentuk dari kata δῆμος (dêmos)
"rakyat" dan κράτος (Kratos) "kekuasaan", merujuk pada
sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara
kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 SM.
Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu
bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan
berada di tangan orang banyak (rakyat). Abraham Lincoln dalam pidato
Gettysburgnya mendefinisikan demokrasi sebagai "pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat". Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam
sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan
suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan. Melalui demokrasi,
keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak.
Demokrasi
terbentuk menjadi suatu sistem pemerintahan sebagai respon kepada masyarakat
umum di Athena yang ingin menyuarakan pendapat mereka. Dengan adanya sistem
demokrasi, kekuasaan absolut satu pihak melalui tirani, kediktatoran dan
pemerintahan otoriter lainnya dapat dihindari. Demokrasi memberikan kebebasan
berpendapat bagi rakyat, namun pada masa awal terbentuknya belum semua orang
dapat mengemukakan pendapat mereka melainkan hanya laki-laki saja. Sementara
itu, wanita, budak, orang asing dan penduduk yang orang tuanya bukan orang
Athena tidak memiliki hak untuk itu.
Sumber:
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)